[PDF] MANAJEMEN KOPERASI MENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASI





Previous PDF Next PDF



jati diri dan reposisi - koperasi indonesia

Kata Kunci: Jati diri Koperasi Permasalahan yang melekat pada organisasi Beberapa sendi dasar koperasi dan prinsip koperasi yang berpengaruh terhadap.



MANAJEMEN KOPERASI MENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

1 mars 2014 kewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya adalah ... Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No.



identifikasi peran modal sosial koperasi dalam mendorong

Prinsip-prinsip koperasi menurut jati diri koperasi ICA ini adalah pedoman yang sosial secara abstrak sudah ada mengalir dalam sendi-sendi kehidupan.



Buku Ajar Bela Negara.pdf

harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Tiga Pilar dalam menumbuhkan Jatidiri UPN “Veteran”…



Hubungan Modal Sendiri Dan Kredit Non Anggota Koperasi

Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja. Koperasisebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri. Koperasi yangmembedakannya dari badan 



Pengetahuan Budaya Anti Korupsi

Prinsip-prinsip anti korupsi dan contohnya (akuntabilitas sendi kehidupan dan dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat. Dengan kata lain.



34 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Koperasi 1. Pengertian Koperasi

Asas ini juga merupakan salah satu sendi dasar koperasi yaitu swadaya swakerta



Koperasi dan Gagasan Konstitusi Ekonomi Indonesia Dalam

Pasal 33 UUD 1945 dan bagaimana eksistensi koperasi dalam konsep asas dan sendi-sendi dasar koperasi. ... prinsip-prinsip dan jati diri koperasi.



ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI DALAM

Namun Undang-Undang No.17 Tahun 2012 oleh sebagian praktisi dan pelaku koperasi dianggap tidak sesuai dengan jati diri koperasi



MODUL 1

prinsip atau sendi dasar koperasi serta tujuan koperasi. jati diri koperasi yang membedakan dari badan usaha lain. Prinsip atau sendi dasar yang ...

1

MANAJEMEN KOPERASIMENUJU KEWIRAUSAHAAN KOPERASIOleh : Gede ArnawaAbstrak.Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengankepribadian bangsa Indonesia yangpantas untuk ditumbuhkembangkan sebagaibadan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwakewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya adalah upayaawal untuk menuju keberhasilan gerakan koperasi di tanah air.Kata Kunci: Koperasi, Manajemen Koperasi, Kewirausahaan Koperasi.PendahuluanDalam usaha pemulihan krisis ekonomi Indonesia dewasa ini, sesungguhnyakoperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampi l le bih e ksis. Krisisekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisishutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa"fundamental ekonomi"yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur.Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun,ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanyaditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktikmark-upekuitas, dan tidak karena variabelendogenous(yang tumbuh dari dalam) (Manurung,2000).Setelah dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakanlembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma ( 2000). Kekelua rgaan a dalah azas yangmemang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akardalam jiwa bangsa Indonesia. Namun sampai saat ini dalam kenyataannya perankoperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai tarafsignifikan. Banyaknya masalah yang menghambat perkembangan koperasi diIndonesia menjadi problematik yang secara umum masih dihadapi.

2

Pencapaian misi muliakoperasi pada umumnya masih jauh dari idealismesemula. Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantupemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum dapat menjalaniperanannya secara maksimal. Membangun koperasi menuju kepada peranan dankedudukannya yang diharapkan merupakan hal yang sangat sulit, walau bukanmerupakan hal yang tidak mungkin.Oleh karena itu, tulisan ini tetap pada satu titik keyakinan, bahwa seburukapapun keadaan koperasi saat ini, kalau semua komponen bergerak bersama,tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul. Juga diharapkan mampu menjadipencerahan bagi kita semua, tentang bagaimana koperasi dikembalikan kepada cita-cita para pendiri bangsa ini, menjadikan kegiatan ekonomi menjadi milik semuarakyat. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi yang merembet pada kesenjangansosial dan penyakit masyarakat lainnya dapat dikurangi (Nuhung, 2002).Citra koperasi di masyarakat saat ini identik dengan badan usaha marginal,yang hanya bisa hidup bila mendapatbantuan dari pemerintah. Hal ini sebenarnyatidak sepenuhnya benar, karena banyak koperasi yang bisa menjalankan usahanyatanpa bantuan pemerintah. Tantangan koperasi ke depan sebagai badan usaha adalahharus mampu bersaing secara sehat sesuai etika dannorma bisnis yang berlaku.Pendapat mengenai keberadaan unit usaha koperasi dalam sistem ekonomiIndonesia, adalah:Pertamaadalah yang mengutarakan perlunya mengkaji ulangapakah koperasi masih perlu dipertahankan keberadaannya dalam kegiatan ekonomi.Secara implisit pendapat ini menghendaki agar kita tidak perlu mempertahankankoperasi sebagai unit usaha ekonomi. Pendapat ini mewakili pemikiran kanan baru(new-right) yang tidak begitu mempermasalahkan konsentrasi ekonomi di kalangansegelintir orang dalammasyarakat dan tidak menghendaki adanya pertandapandangan populis di dalam masyarakat.Kedua, adalah pendapat yang memandangbahwa unit usaha koperasi dipandang perlu untuk dipertahankan sekadar untuk tidakdianggap menyeleweng dari UUD 1945.

3

Pendapat inilah yang selama ini hidup dalam pemikiran para birokratpemerintahan.Ketiga, adalah pendapat yang menganggap bahwa koperasi sebagaiorganisasi ekonomi rakyat yang harus dikembangkan menjadi unit usaha yang kukuhdalam rangka proses demokratisasi ekonomi.Pendapat ini mendasarkan pada semangat dan cita-cita kemerdekaanIndonesia yang ingin mengubah hubungan dialektik ekonomi, dari dialektik kolonialpada jaman penjajahan kepada dialektik hubungan ekonomi yang menjadikan rakyatsebagai kekuatan ekonomi (Sritua, 1997).Tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil Menengah(UKM), mencakup aspek yang luas, antara lain : peningkatan kualitas SDM dalamhal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan,akses yang lebih luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktorinput produksi lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi,kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000).Pengertian KoperasiMenurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yangberanggotakan orang-perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskankegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyatyang berdasarkan asas kekeluargaan (Sit io danTamba, 2001) . Kopera si sebagaiorganisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagai usaha bersama berdasar asas-asaskekeluargaan dan gotong royong (Widiyanti , 94) . Ropke menyat akan maknakoperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi adalah suatu organisasibisnisyang para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.Kriteria identitas koperasi akan merupakan dalil/prinsip identitas yang membedakanunit usaha koperasi dari unit usaha lainnya (Hendar dan Kusnadi, 1999).Elemen yang terkandung dalam koperasi menurutInternational LabourOrganization (ILO)(Sitio dan Tamba, 2001) adalah :

4

a.perkumpulan orang-orang,b.penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,c.terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,d.koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yangdiawasi dan dikendalikan secara demokratis,e.terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,f.anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.Prinsip-Prinsip KoperasiPerkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatanperkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi.Perkoperasian di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, dan bertujuan memajukankesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikutmembangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakatyang maju, adil, dan makmur (Koperindo.com, 2001 )Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No. 12 tahun1967, adalah sebagai berikut.a.Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warg negaraIndonesiab.Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminandemokrasi dalam koperasic.Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggotad.Adanya pembatasan bunga atas modale.Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masya rakat padaumumnyaf.Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka

5

g.Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasarpercaya pada diri sendiriMenurut UU No. 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi adalah sebagaiberikut : Prinsip-prinsip koperasi adalah:a.Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.b.Pengelolaan dilakukan secara demokratis.c.Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding denganbesarnya jasa usaha masing-masing anggota.d.Pemberian balas jasa tidak terkaitdengan besarnya setoran modal.e.Kemandirianf.Pendidikan koperasig.Kerja sama antar koperasiPermasalahan KoperasiUntuk mampu bertahan di era globalisasi tentunya koperasi harus instropeksiatas kondisi yang ada pada dirinya.. Tidak dapat dipungkiri bahwa hanya denganmengenal jati diri koperasi secara benar maka kemungkinan bersaing dengan badanusaha lain akan terbuka. Jelas bahwa ditinjau dari sudut bentuk organisasinya, makaorganisasi koperasi adalah SHO (self-helporganisasi).Intinya koperasi adalah badan usaha yang otonom. Problemnya adalahotonomi koperasi sejauh ini menjadi tanda tanya besar. Karena bantuan pemerintahyang begitu besar menjadikan otonomi koperasi sulit terwujud. Dalam datarankonsepsional otonomi Koperasi juga mengandungimplikasi bahwa badan usahakoperasi seharusnya lepas dari lembaga pemerintah, artinya organisasi koperasibukan merupakan lembaga yang dilihat dari fungsinya adalah alat administrasilangsung dari pemerintah, yang mewujudkan tujuan-tujuan yang telah diputuskandan ditetapkan oleh pemerintah (Rozi dan Hendri, 1997).Masalah mutu sumberdaya manusia pada berbagai perangkat organisiasikoperasi menjadi masalah yang menonjol dan mendapat sorotan. Subyakto (1996)mempunyai pandangan bahwa, kendala yang sangat mendasar dalam pemberdayaan

6

koperasi dan usaha kecil adalah masalah sumberdaya manusia. Pengurus dankaryawan secara bersama-sama-ataupun saling menggantikan menjadi pelakuorganisasi yang aktif, dan menjadifront line staffdalam melayani anggota koperasi.Keadaan saling menggantikan seperti itu, banyak terjadi dalam praktikmanajemen koperasi di Indonesia. Kinerjafront line staffmemiliki dampak terhadapkepuasan pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan pengembangan koperasi, antaralain adalah anggota sebagai pemilik dan pemanfaat, pemerintah sebagai pembinaserta pihak mitra bisnis yang berperan sebagai pemasok, distributor, produsen,penyandang dana dan lain sebagainya.Manajemen KoperasiKoperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknyalembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yangefektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badanusaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnyatujuan yang diharapkan.Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4(empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajerharus bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agarmempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubungantara manajemen dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).Menurut Suharsono Sagir, sistemmanajemen di lembaga koperasi harusmengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan,keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memilikirasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti,1992).

7

A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapatditelaah dari tiga sudut pandang, yaituorganisasi, proses, dan gaya(Hendar danKusnadi, 1999).Dari sudut pandangorganisasi,manajemen koperasi pada prinsipnyaterbentuk dari tiga unsure : anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakanstruktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: RapatAnggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakanantara fungsiorganisasi dengan fungsi manajemen.Unsur Pengawas seperti yang terdapat padaalat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakanperpanjangan tangan dari anggota, untuk mendampingi pengurus dalam melakukanfungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebutdalam mengembangkan organisasi dan usaha koperasi, yang dapatmemberikanpelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.Dan sudut pandangproses,manajemen koperasi lebih mengutamakandemokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara(one man onevote)sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemenkoperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.Terakhir, ditinjau dan sudut pandanggaya manajemen (manageme nt style),manajemen koperasi menganut gayapartisipatif (participat ion management),dimana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalammengendalikan manajemen perusahaannya.Sitio dan Tamba ( 2001) menya takan badan usaha kope ra si di Indonesiamemiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat organisasikoperasi, yaitu : Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.Telah diuraikan sebelumnya bahwa, watak manajemen koperasi ialah gayamanajemen partisipatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebutmenggambarkan adanya interaksi antar unsurmanajemen koperasi. Terdapatpembagian tugas(job description)pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap

8

unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan(deci sion area)yang berbeda,kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama(shareddecision areas)Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalahsebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):a.Rapat Anggotamerupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkankebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan padaforum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekalisetahun.b.Pengurusdipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalammengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan RapatAnggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yangmenyangkut organisasi maupun usaha.c.Pengawasmewakili anggota untukmelakukan pengawasan terhadappelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawasdipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalamstruktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus adalah sama.d.Pengelolaadalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan olehPengurus, untuk melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.Hubungan Pengelola usaha(m anaging director)dengan penguruskoperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentukperjanjian ataukontrak kerja.Kewirausahaan KoperasiSecara definitif seorang wirausaha termasuk wirausaha koperasi adalah orangyang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan

9

darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses (Meredith,etal, 1984).Para wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap mental positifyang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambilrisikopada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermatdan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang hendakdikerjakan, Setiap mengambil keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba,melainkan dipelajari setiappeluang bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan yang hendak dibuat.Selanjutnya menurut Meredith (1984) para wirausaha (termasuk wirausahakoperasi) mempunyai ciri dan watak yang berlainan dengan individu kebanyakan.Ciri-ciri dan watak tersebut dijelaskan sebagai berikut:a.Mempunyai kepercayaan yang kuat pada diri sendiri.b.Berorientasi pada tugas dan basil yang didorong oleh kehutuhan untukherprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan danketabahan, mempunyai tekad kerja keras, dan mempunyai energi inisiatif.c.Mempunyai kemampuan dalam mengambil risiko dan mengambilkeputusan keputusan secara cepat dan cermat.d.Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan suka menanggapisaransaran dan kritik.e.Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun.f.Berorientasi ke masa depan.Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusahasecara koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambilrisiko dan berpegang teguhpada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkanterpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar danKusnadi, 1999) . D an defini si terse but terkan dung bebera pa unsur yan g patutdiperhatikan seperti penjelasan di bawah ini.

10

Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusahasecara koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi (oran g yan g melaksanakankewirausahaan koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasikoperasi, baik itu usaha koperasi maupunusaha anggotanya. Usaha itu harusdilakukan secara koperatif dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harusmementingkan kebutuhan anggotanya.Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinyaberusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demikepentingan bersama (Drucker, 1988). Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan padasaat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usahakoperasi berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi dapattumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasiberjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasiyang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakaninovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat ituwirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karena duniapenuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan kadang-kadang tidaksesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalammenghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyaikemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini dilakukan denganperhitungan-perhitungan yang cermat.Pada koperasi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikitterkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internalmemungkinkan setiap usahamenjadi beban koperasi dan anggotanya karena koperasiadalah milik anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin anggota merugikankoperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional, maka risikotersebut akan ditanggung bersama-sama,sehingga risiko per anggota menjadirelative kecil.

11

Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar eksternal sepertiKUD, maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobotyang sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam kondisi ini tugaswirausaha koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lehihbanyak orientasinya di pasar internal.Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitaskoperasi, yaitu anggota sebagai pemilikdan sekaligus sebagai pelanggan.Kepentingan anggota harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktifterhadap koperasi. Karena itu wirausaha koperasi bertugas meningkatkan pelayanandengan jalan menyediakan berbagai kebutuhan anggotanya.Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi kebutuhan nyataanggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorangwirausaha koperasi sebenamya cukup berat karena banyak pihak yangberkepentingan di lingkungan koperasi, seperti anggota, perusahaan koperasi,karyawan, masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain. Seorang wirausaha koperasiterkadang dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di antara masing-masingpihak. Bila ia lebih mementingkan usaha koperasi, otomatis ia harus berorientasidipasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggota.Sebaliknya bila orientasinya di pasar internal dengan mengutamakan kepentingananggota, maka yang menjadi korban adalah pertumbuhan koperasi.Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer,birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yangpeduli terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirausaha koperasi initentunya mempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda yangselanjutnya menentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.

12

Daftar PustakaAnoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. 1992.Dinamika Koperasi.Rineka Cipta,Jakarta.Arief, Sritua. 1997.Koperasi Sebagai Organisasi Ekonomi Rakyat dalamPembangunanisme dan Ekonomi Indonesia. Pemberdayaan Rakyat dalamArus Globalisasi. CSPM dan Zaman. Jakarta.Drucker, Peter F. 1988.Inovasi dan Kewiraswastaan, Praktek dan Dasar-Dasar.Erlangga. Jakarta, dalam Hendar dan Kusnadi. 1999.Ekonomi Koperasiuntuk Perguruan Tinggi.Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia. Jakarta.Haeruman, H. 2000."Peningkatan Daya Saing Industri Kecil untuk MendukungProgram PEL". Makalah Seminar Peningkatan Daya Saing. GrahaSucofindo. JakartaHendar dan Kusnadi, 1999.Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi, LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.Hendrojogi. 1997.Koperasi : Azas-azas, Teori dan Praktek.. Raja Grafindo. Jakarta.Koperindo.com. http/www.Koperindo.com.Manurung, 2000."Perkoperasian Di Indonesia: Masalah, Peluang danTantangannya di Masa Depan". Economics e-Journal, 28 Januari 2000,Meredith, 1984.Kewirausahaan, Teori dan Praktek, Pustaka Binaman Pressindo,Jakarta, dalam Hendar dan Kusnadi, 1999.Ekonomi Koperasi untukPerguruan Tinggi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, Jakarta.Rozi dan Hendri. 1997.Kapan dan Bilamana Berkoperasi.Unri Press. Riau.Sitio, Arifin dan Tamba, Halomoan. 2001.Koperasi : Teori dan Praktek.PenerbitErlangga.Jakarta.Subyakto, 1996. "Mutu Layanan dalam Perilaku Organisasi Koperasi".http://ln.doubleclick.net.Widiyanti, Ninik, 1994.Manajemen Koperasi.Rineka Cipta. Jakarta.

quotesdbs_dbs1.pdfusesText_1
[PDF] jaugeage des camions citernes

[PDF] java exercices corrigés gratuit

[PDF] java pdf english

[PDF] java programmation pdf

[PDF] java the complete reference 10th edition pdf

[PDF] java: the complete reference pdf

[PDF] javascript pdf site du zero

[PDF] jazz improvisation pdf

[PDF] jb say

[PDF] je fabrique mes cosmétiques de sylvie hampikian pdf

[PDF] je m'exerce ce2 pdf

[PDF] je m'exerce cm1 pdf

[PDF] je m'exerce cp pdf

[PDF] je m'exprime 4am page 16

[PDF] je me prépare au brevet 4am page 187