[PDF] Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap





Previous PDF Next PDF



dampak pandemi covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi negara

Jan 24 2020 Kata Kunci: Dampak Covid-19



PENGARUH PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN

GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan p-ISSN: 2621-3842 e-ISSN: 2716-2443. Volume 1



Laporan Perekonomian Indonesia 2020

Jan 27 2021 4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan. Bank Indonesia dengan ...



optimisme pertumbuhan ekonomi positif tahun 2021 di tengah

Jan 8 2021 Pandemi Covid-19 telah membawa dampak terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada Triwulan II/2020 pertumbuhan mencapai titik ...



Perjalanan Reformasi Ekonomi Indonesia 1997-2016

Pertumbuhan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden SBY juga mendapat dukungan tambahan dari boom harga komoditas dunia (terutama minyak sawit dan batu bara) 



Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap

e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 7. No.1 Januari – April 2018 ISSN: 2303-1255 (online). Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah 



Outlook Energi Indonesia 2019

hasil kajian yang memuat perkiraan permintaan dan penyediaan energi ke depan Pertumbuhan penduduk pertumbuhan ekonomi dan harga energi menjadi dasar.



PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: Determinan dan

Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Volume 9 Nomor 1



PENDEKATAN EKONOMI KREATIF TERHADAP PERTUMBUHAN

IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. Desember 2019 Vol.8



MASTERPLAN EKONOMI SYARIAH INDONESIA 2019-2024

Hasil Kajian Analisis Ekonomi Syariah di Indonesia Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (% yoy) ... Pertumbuhan PDB Subsektor Ekonomi Kreatif (dalam %).

1

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)Pengaruh pertumbuhanekonomi danupahminimumterhadapkemiskinandi Kota JambiSyahrur Romi;Etik UmiyatiProdi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas JambiE-mailkorespondensi:syahrurromi2@gmail.comAbstractThis study aims to analyze: 1) economic growth rate,minimum wage ofJambi Provinceandthe development of povertyin Jambi City; 2) the influence of economic growth andprovincial minimum wage for poverty in Jambi City.The data used is secondary data,during the period 2001-2015. Data analysis tool using multiple linear regressionmethods in semilog form.Based on the analysis obtained results:1)The averageeconomic growth of Jambi during the period of 2001-2015 is 6.28 percent, the minimumwage growth of Jambi Province is 14.30 percent and the poor population growth inJambiis 17.84 percent; 2)simultaneously economic growth and minimum wage ofprovinces have a significant effect on poverty in Jambi City, whereas partiallysignificant variable to poverty is provincial minimum wage.Keywords:Economic Growth, Provincial Minimum Wage,Poverty.AbstrakPenelitian ini bertujuanuntuk menganalisis:1)laju pertumbuhan ekonomi danupahminimum provinsidi Kota Jambi;2)perkembangankemiskinan di Kota Jambi;3)pengaruh pertumbuhan ekonomi danupah minimum provinsiterhadap kemiskinan diKota Jambi.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunderselamaperiode Tahun 2001-2015.Alat analisis datadenganmenggunakan metode regresilinier berganda dalam bentuk semilog.Berdasarkanhasil analisis diketahui bahwa:1)Rata-ratapertumbuhan ekonomi Kota Jambi periode 2001-2015 sebesar 6,28 persen,pertumbuhan upah minimum Provinsi Jambisebesar 14,30 persendan pertumbuhanpenduduk miskin sebesar 17,84 persen; 2) secara simultanpertumbuhan ekonomi danupah minimum provinsiberpengaruh signifikan terhadap kemiskinan diKotaJambi,sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kemiskinanadalah upah minimum provinsi.Kata kunci:Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Provinsi, KemiskinanPENDAHULUANPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalammenilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasilpembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah.Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasameningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomimenunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahanpendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi

2

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itumenggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembangdengan baik (Amir, 2007).Proses pembangunan memerlukan pendapatan nasional yang tinggi danpertumbuhan ekonomi yang cepat. Di banyak negara syarat utama bagi terciptanyapenurunan kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pertumbuhanekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan, namunmenjadisesuatu yang dibutuhkan. Kenyataan ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi yangtinggi menjadi tidak berarti bagi penurunan masyarakat miskin jika tidak diiringidengan pemerataan pendapatan(Wongdesmiwati, 2009).Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengankebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Menurut Rintuh( 2003), kem iskinan dapat diar tikan se bagai ketidakmampuan seseorang dalammemenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan meningkatkan kebutuhan konsumsi dasar dankualitas hidupnya. Ada dua macam ukuran kemiskinan yaitu kemiskinan absolut dankemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah ketidakmampuan seseorang melampauigaris kemiskinan yang ditetapkan, sedangkan kemiskinan relatif berkaitandenganperbedaan tingkat pendapatan suatu golongan dibandingkan dengan golongan lainnya.Kemiskinan sendiri merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karenaberkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang rendahdan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta buruknya lingkungan hidup (WorldBank, 2004) . Menur ut B ank Duni a sala h sat u penyeb ab kemiskina n adal ah karenakurangnya pendapatan dan aset untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,pakaian, perumahan dan tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima. Disamping itu kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan danbiasanya mereka yang dikategorikan miskin tidak memiliki pekerjaan (pengangguran),serta tingkat pendidikan dankesehatan mereka pada umumnya tidak memadai.Mengatasi masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan dan masalah-masalah lain yang secaraeksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Dengan kata lain, pendekatannyaharus dilakukan lintas sektor, lintas pelaku secara terpadu, terkoordinasi danterintegrasi.Rata-rata pertumbuhan ekonomi yang dialami Kota Jambi sejak tahun 2010-2015 sebesar 7,15 %. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomiKota Jambi sebesar 6,66persen, tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kota Jambi sebesar 6,97 persen, tahun2012 laju pertumbuhan ekonomi Kota Jambi menjadi 7,05 persen. Pada tahun 2013 lajupertumbuhan ekonomi Kota Jambi meningkat menjadi 8,50 persen dan tahun 2014pertumbuhan ekonomi Kota Jambi melambat lagi menjadi 8,17 persen dan pada tahun2015 pertumbuhan ekonomi Kota Jambi melambat menjadi 5,56 persen (BPS, 2016).Pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai dengan laju pertumbuhan ekonomi yangcukup tinggidalam perekonomian daerahKotaJambi tersebut menjadi sangat berartidalam peningkatan kesejahteraan masyarakat bila laju pertumbuhan ekonomi tersebutdiikuti terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan danperluasan kesempatan kerjadan kesempatan berusaha. Dengan kata lain pertumbuhanekonomi tersebut diharapkan mampu menciptakan terjadinyatrickle down effeck(efekpenetesan kebawah) melal ui pencipta an dan penyera pan tenag a kerj a yan g padagilirannya diharapkan akan diikuti oleh semakin banyak penduduk yang memperolehpendapatan yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangikemiskinan.

3

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)Jumlah penduduk miskin di Kota Jambi pada tahun 2010 adalah 52.500 orang,tahun 2011 jumlah penduduk miskin di Kota Jambi menjadi 50.800 orang mengalamipenurunan sebesar 3,24 persen. Pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin di KotaJambi menjadi 54.300 orang mengalami peningkatan sebesar 6,89 persen, tahun 2013menjadi 50.100 orang mengalami penurunan sebesar 7,73 persen, tahun 2014 jumlahpenduduk Kota Jambi meningkat lagi menjadi 1,60 persen menjadi 50.900 orang, danpada tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kota Jambi meningkat lagi sebesar 8,95persen menjadi 55.510 orang. Rata-rata jumlah penduduk miskin Kota Jambi tahun2010sampai tahun 2015 meningkat sebesar 1,65 persen (BPS, 2016).Tujuandari penelitian ini untuk menganalisis: 1)laju pertumbuhan ekonomi, upahminimum Provinsi Jambi dankemiskinan di Kota Jambi;2)pengaruh pertumbuhanekonomi dan UMP terhadap kemiskinan di Kota Jambi.METODEJenis datayang digunakanadalah data sekunder runtut waktu (tim es series)selama 15tahun dari tahun 2001-2015, mencakuppertumbuhan ekonomi Kota Jambi,upah minimum Provinsi Jambi dan jumlah penduduk miskin Kota Jambi.Untukmenganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomidan UMPterhadapkemiskinandigunakan alat analisis regresi linierbergandadalam bentuk semilog sebagai berikut:LogY1=β0+β1PE+β2LogUMP+eDimana :Y1=Penduduk miskinPE=Pertumbuhan ekonomiUMP=Upah Minimum Provinsiβ0=Konstantaβ1, 2=Koefisien regresiα0=Konstantaα1,2=Koefeisien regresie=Error termHASIL DAN PEMBAHASANPertumbuhan ekonomiPertumbuhanekonomiKota Jambi periode tahun 2001-2015 rata-rata meningkatsebesar 6,28 persen. Pertumbuhan ekonomi Kota Jambi selama periode analisiscenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.Dari tabel1. dapat dilihat bahwalaju pertumbuhan Kota Jambi tertinggi terjadipada tahun2013yaitu sebesar8,50 persen,hal ini disebabkan oleh adanya peningkatanyang cukup tinggi dari sektor bangunan yaitu sebesar 27,58 persen, sektor jasa-jasameningkat sebesar 4,10 persen dan sektor pertanian meningkat sebesar 4,34, persen.Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi yang terendah terjadi padatahun 2002yaitusebesar 3,68 persen,hal ini ini disebabkan oleh adanya sektor pertambangan &penggalian mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,91 persensedangkan pada tahun sebelumnya sektor ini mengalami peningkatan yang cukup tinggiyaitu 26,12 persen.

4

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)Tabel1.Lajupertumbuhanekonomi Kota JambiADHK2000periode 2001-2015TahunPDRB(Juta Rupiah)Perkembangan(%)20012,074,956.77-20022,151,398.983.6820032,255,715.044.8520042,372,072.345.1620052,506,910.325.6820062,655,444.975.9320072,845,549.627.1620083,020,126.516.1420093,215,391.406.4720103,429,619.056.6620113,668,601.416.9720123,927,352.947.0520134,261,177.948.5020144,609,316.188.1720154,865,594.165.56Rata-rata6,28Sumber :Data diolah, 2017Upah minimum provinsiUpah Minimum Provinsi adalah upah bulanan terendah yang meliputi gaji pokokdan tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur. Perkembangan Upah MinimumProvinsi Jambi selama periode 2001-2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel2.Perkembanganupah minimum Provinsi Jambi periode 2001-2015TahunUMP(Rupiah)Perkembangan(%)2001245,000-2002304,00024.082003390,00028.292004425,0008.972005485,00014.122006563,00016.082007658,00016.872008724,00010.032009800,00010.502010900,00012.5020111,028,00014.2220121,142,50011.1420131,300,00013.7920141,502,30015.5620151,710,00013.83Rata-rata14.30Sumber :Data diolah, 2017Berdasarkan tabel2.dapat dilihatbahwatahun 2003upah minimum provinsiJambimengalami peningkatan tertinggi selama periode analisis yaitusebesar28,29persen.Sedangkan peningkatan upah minimum provinsi Jambi yang terendah terjadipada tahun 2004 yaitu sebesar 8,97 persen.

5

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)JumlahpendudukmiskinRata-rata jumlah penduduk miskin di KotaJambiselama periode 2001-2015menurunsebesar3,6%per tahun. Jumlah penduduk miskin diProvinsi Jambiselamaperiode analisis cenderung meningkat tetapi peningkatannya berfluktuatif.Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada tabel3.Tabel3.Perkembanganjumlahpendudukmiskindi KotaJambiTahun 2001-2015TahunPenduduk Miskin(Jiwa)Perkembangan(%)200111,085-200223,000107.49200327,60020.00200427,200-1.45200524,900-8.46200622,900-8.03200723,2001.31200854,900136.64200950,700-7.65201052,6003.75201154,6003.80201254,300-0.55201350,090-7.75201450,9501.72201555,5108.95Rata-rata17,84Sumber :Data diolah, 2017Berdasarkan tabel3.dapat dilihatbahwatahun 2008 jumlah penduduk miskinmengalami peningkatansebesar 136,64 persen (i ni merupak an peningkat an yangtertinggi selama periode analisis), hal ini mengindikasikan bahwa kondisi perekonomiandi Kota Jambi semakin memburuk.Dantahun 2006 jumlah penduduk miskin di KotaJambimengalami penurunan yang tertinggi yaitu sebesar8,03 persen.Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum provinsi terhadapkemiskinan di Kota JambiUntukmenganalisispengaruhpertumbuhan ekonomi danupah minimumprovinsiterhadap kemiskinandi Kota Jambidilakukan dengan menggunakan modelregresi linier berganda.Hasilestimasi diberikan sebagai berikut:Tabel4.Hasil perhitunganmodelregresisemilogIndependent VariableRegresión CoefisienStandar ErortSigConstant-.360.871-.413.687PE-.039.035-1.109.289LogUMP.881.1755.037.000F-hitungSig. F-hitung=20.699= .000R2=0.775Sumber : Data diolah, 2017Dari hasilperhitungandidapat nilaiFhitungsebesar20,699(Sig=.000). Ini berartisecara simultanpertumbuhan ekonomi danupah minimum provinsiberpengaruhsignifikan terhadap kemiskinandi Kota Jambi selama periode 2001-2015. Hal ini sesuai

6

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)dengan hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variabel pertumbuhanekonomi dan upah minimum provinsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadapkemiskinan.Dari hasil analisis diperoleh besarnya koefisien determinasi adalah 0,775. Nilai0,775, artinya secara bersama-sama pertumbuhan ekonomi danupah minimum provinsimampu menjelaskan kemiskinansebesar77,5persen, sedangkan sisanya sebesar22,5persendijelaskanoleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.Selanjutnya uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabelindependen (pertum buhan ekonom i danupah minimum provinsi) secar a parsial(individu) terhadap variabel dependent (kemiskinan). Dari hasil penelitian diperoleh :Pada variabelpertumbuhan ekonomi(PE)didapat nilai thitungsebesar-1,109dengan Sig.=.289 yang lebih besar dariα = 0,1.Artinyasecaraparsialpertumbuhanekonomitidakberpengaruh signifikan terhadapkemiskinan diKotaJambi.Pada variabelupah minimum provinsi(UMP)didapat nilai t-hitung sebesar5,037dengan Sig.=.000,yang lebih kecil dariα = 0,01.Artinyasecaraparsialupah minimumberpengaruh signifikan terhadapkemiskinan diKotaJambi.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanRata-ratapertumbuhan ekonomi Kota Jambi periode 2001-2015 sebesar 6,28persen, dan rata-rata perkembangan UMP Jambi periode 2001-2015 sebesar 14,30persen.Rata-rata perkembangan penduduk miskin di Kota Jambi periode 2001-2015sebesar 17,84 persen.Secara simultanpertumbuhan ekonomi dan UMPberpengaruh signifikan terhadapkemiskinan diKota JambiJambi, sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruhsignifikan terhadap kemiskinan adalahUMP..SaranKebijakanPemerintahKotaJambiseyogyanya ditempuh oleh pemerintah untukmengurangi problematika kemiskinan ini antara lain dengan menciptakan pertumbuhanekonomi yang lebih berkualitas dengan landasan investasi baik asing maupun domestik.Dalam kaitannya dengan investasi sebagai salah satu prasyarat pendorong pertumbuhanekonomi, pemantapan kemandirian potensi ekonomi lokal perlu diperkuat mengingatsituasi ekonomi global yang tak menentu. Hal ini untuk mengurangi ketergantunganakan investasi asing yang belum tentu akan berdampak positif bagi penciptaan lapangankerja baru. Di sisi lain, investasi dan belanja pemerintah perlu lebih diarahkan kepadapembangunan infrastruktur terutama di pedesaan untuk mendorongdan memfasilitasikegiatan ekonomi masyarakat. Keberpihakan kepada rakyat perlu dipertegas denganmengurangi rigiditas pendistribusian anggaran dan efisiensi anggaran untuk lebihditujukan kepada proyek yang mampu memberdayakan masyarakat.REFERENCESDAFTAR PUSTAKAAmir,Amri.(2007).Perekonomian Indonesia (dal am perspekti f makro).Biografika:Bogor.Bahrun,B; Syaparuddin,S; Hardiani,H. ( 2014). Ana lisis Penda pat an dan PolaPengeluaran Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Sarolangun. Jurnal PerspektifPembiayaan dan Pembangunan Daerah; 2(1): 1-8.Dornbusch, R.,Fischer, S.,& Startz, R.(2008).Makroekonomi.Media Global Edukasi:Jakarta.

7

e-JurnalPerspektif Ekonomi dan Pembangunan DaerahVol.7. No.1, Januari-April 2018ISSN: 2303-1255(online)Harlik,H.; Amri,A.;Hardiani,H.(2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinandan Pengangguran di Kota Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan danPembangunan Daerah. 1(2), 109-120Khabhibi,Achmad.(2013).Analisisfaktor-faktor yangmempengaruhitingkatkemiskinan. USM:Surakarta.Mankiw,Gregory N.(2006).Pengantarekonomimakro.Salemba Empat: Jakarta.Nopriansyah, N., Junaidi,J., & Umiyati, E. (2015). Determinan Kemiskinan RumahTangga di Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan PembangunanDaerah, 2(3), 119-128Ryan,Okta,P.Y.(2013).Pengaruhpertumbuhanekonomi,upahminimum,tingkatpengangguranterbuka, daninflasi terhadapkemiskinan di Indonesiatahun 2009-2011. Skripsi. FE-UNS.Riani, E.; Haryadi,H; Amril,A. 2014. Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi KabupatenBungo. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah. Vol 2(1); 21-28.Rintuh, C. M.(2003).Kelembagaan dan ekonomi rakyat. Dikti: Jakarta.Siregar,H danD.Wahyuniarti.(2007).Dampakpertumbuhanekonomi terhadappenurunanjumlahpendudukmiskin. MB-IPB: Bogor.Sumarsono,Sonny.(2009).Teori dankebijakanpublikekonomisumberdayamanusia.Graha Ilmu: Yogyarata.Sumodiningrat,G.dkk.(1999).Kemiskinan: teori, fakta dan kebijakan.IMPAC: Jakarta.Suryadiningrat,B.(2003).Persepsi dan tindakan tokoh masyarakat desa terhadapkemiskinan. IPB: Bogor.Susetyo,B.(2010).Statistika untuk analisis data penelitian.Refika Aditama: Bandung.Tambunan, T. (2001).Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia: Jakarta.Tan,S.(2010).PerencanaanPembangunan(Teori DanImplementasi PadaPembangunanDaerah).UNJA:Jambi.Tan,S.(2013).PerencanaanPembangunan(Teori DanImplementasi PadaPembangunanDaerah).UNJA:Jambi.Todaro dan Smith.(2010).PembangunanEkonomi DiDunia Ketiga. Erlangga:Jakarta.Umiyati, E., Amril, A., Zulfanetti, Z. (2017). Pengaruh Belanja Modal, PertumbuhanEkonomidan Jumlah Penduduk Miskin terhadap Indeks Pembangunan Manusiadi Kabupaten/kota Provinsi Jambi. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 1(1).Widarjono,Agus.(2009).Ekonometrikapengantar danaplikasinya. Ekonisia:Yogyakarta.Wongdesmiwati.(2009).Pertumbuhan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan diIndonesia, diakses melalui :http://wongdesmiwati.wordpress.com/2009/10/24/pertumbuhan-ekonomi-dan-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-analisis-ekonometri.World Bank. (2004).Mewujudkan Pelayanan Umum bagi Masyarakat Miskin. TheWorld Bank: Jakarta.

quotesdbs_dbs1.pdfusesText_1
[PDF] jurnal pertumbuhan ekonomi regional

[PDF] jurnal psikologi kepribadian humanistik

[PDF] jurnal psikologi kepribadian manusia

[PDF] jurnal tenaga kerja pdf

[PDF] jurnal tentang kepribadian pdf

[PDF] jurnal teori belajar kognitif

[PDF] jurnal teori humanistik pdf

[PDF] jurnal upah minimum pdf

[PDF] jurnal upah tenaga kerja

[PDF] jury agregation mathématiques

[PDF] jury ena 2017

[PDF] jusqu'? quel age peut on avoir des bouffées de chaleur

[PDF] justiciabilité des droits économiques sociaux et culturels

[PDF] justificatif d'inscription université

[PDF] justificatif de durée d'études