[PDF] 2657-1269 e-ISSN : 2656-9523 Teori Kognitif Sosial Albert Bandura





Previous PDF Next PDF



TEORI KOGNITIVISME SERTA APLIKASINYA DALAM

EDISI : Jurnal Edukasi dan Sains. Volume 2 Nomor 1



Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya Dalam

Diantara teori belajar kognitif tersebut adalah. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky



Penerapan Teori Belajar Kognitif Pada Mata Pelajaran PAI Tingkat

Oct 1 2021 khususnya di Indonesia adalah teori belajar kognitif. ... Jurnal Edumaspul



PENERAPAN TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF DALAM

Jurnal Pendidikan Olahraga Vol. 5



209 Teori Belajar Kognitif Dan Implementasi Dalam Proses

Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang. ISSN 2087-166X (printed) Kata Kunci : Implementasi Pembelajaran







AL-Lisan: Jurnal Bahasa (e-Journal) IAIN Sultan Amai Gorontalo

Teori pembelajaran begitu banyak jumlahnya salah satu yang banyak dikaji adalah teori kognitif. Artikel ini bertujuan mengkaji teori belajar kognitif beserta 



ASUMSI DASAR TEORI KOGNITIF BEHAVIORISTIK DAN

Oct 2 2017 Jadi. Page 4. I Wayan Karya. 43. Jurnal Bawi Ayah Volume 8. Nomor 2. Oktober 2017 bukan hal yang benar apabila anak dipaksa untuk belajar ...



p-ISSN :2657-1269 e-ISSN : 2656-9523

Teori Kognitif Sosial Albert Bandura

Jurnal Auladuna| 94 Vol. 01. No. 02. Oktober 2019

TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA

(Studi Kritis dalam Menjawab Problem Pembelajaran di MI)

Elga Yanuardianto

Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Jember

elgayanuardianto@1987@gmail.com

Abstract

Discussion on the theory of conditioning (behaviorism) which succeeded in the field of learning during the first half of the twentieth century. Beginning in the late 1950s and early

1960s these theories were questioned in many fields. The influence of these theories is

decreasing, and currently the more prominent theoretical perspectives are cognitive perspectives. One of the major challenges to behaviorism comes from observational learning studies conducted by Albert Bandura and his colleagues. The most important finding of this research is that people can learn new actions just by watching others do it. The observer does not have to carry out these actions when he learns them. Strengthening is not necessary so learning can occur. These findings refute the central assumptions of conditioning theories. Social cognitive theories that highlight the idea that most human learning takes place in a social environment. By observing others, people acquire knowledge, rules, skills, strategies, beliefs and attitudes. In learning in social cognitive MI, it is important to apply considering that children of this age do a lot of learning from observing the surrounding environment, both observing teachers, parents, and the community as a model, so it is important to create a good environment in learning MI age.

Keywords: Social Cognitive Theory, Learning.

Abstrak

Pembahasan pada teori -teori pengkondisian (behaviorisme) yang Berjaya dibidang ilmu pembelajaran selama paruh pertama abad kedua puluh. Mulai akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an teori-teori ini di pertanyakan di banyak bidang. Pengaruh teori-teori tersebut menurun, dan saat ini prespektif-prespektif teoritis yang lebih mengemuka adalah prespektif yang bersifat kognitif. Salah satu tantangan besar terhadap behaviorisme berasal dari studi-studi pembelajaran observasional yang dilakukan oleh Albert Bandura dan rekan-rekannya. Temuan paling penting dari penelitian ini adalah bahwa orang dapat mempelajari tindakan-tindakan baru hanya dengan mengamati orang lain melakukannya. Si pengamat tidak harus melakukan tindakan-tindakan tersebut pada saat dia mempelajarinya. Penguatan tidak diperlukan supaya pembelajaran dapat terjadi. Temuan- temuan ini membantah asumsi sentral dari teori-teori pengkondisian. Teori kognitif social teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan social. Dengan mengamati orang lain manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan, strategi-strategi, keyakinan-keyakinan dan sikap-sikap. Dalam pembelajaran di MI kognitif social penting diterapkan mengingat anak

Elga Yanuardianto

Vol. 01. No. 02. Oktober 2019 Jurnal Auladuna | 95

usia tersebut banyak melakukan pembelajaran dari mengamati lingkungan sekitar, baik mengamati guru, orang tua, dan masyarakat sebagai model, sehingga penting menciptkan lingkungan yang baik dalam pembelajaran usia MI.

Kata Kunci: Teori Kognitif Sosial, Pembelajaran.

A. PENDAHULUAN

Albert Bandura lahir di Alberta, Kanada, pada 1925. Dia memperoleh gelar doktornya dalam bidan psikologi klinis dari University of Lowa di mana arah pemikirannya di pengaruhi oleh tulisan Miller dan Dollard (1941) yang berjudul social learning and imitation. Setelah sampai di Stanford University pada 1950-an Bandura memulai sebuah program penelitian yang mengeksplorasi pengaruh-pengaruh terhadap prilaku social. Dia yakin bahwa teori-teori pengkondisian yang popular pada saat itu menawarkan penjelasan- penjelasan yang tidak lengkap mengenai diperolehnya dan dijalankannya prilaku-prilaku yang pro social dan yang menyimpang.1 Penelitian Bandura mencakup banyak masalah yang bersifat sentral untuk teori belajar sosial, dan lewat penelitian-penelitian itu teorinya dipertajam dan diperluas. Penelitian ini meliputi studi tentang imitasi dan identifikasi, Perkuatan Sosial, Perkuatan Diri dan Pemonitoran, serta Perubahan Tingkah Laku melalui pemodelan. Bersama Richard Wakters sebagai penulis kedua, Bandura menulis Adolescent Aggression (1959), suatu laporan terinci tentang sebuah studi lapangan dimana prinsip- prinsip belajar sosial dipakai untuk menganalisis perkembangan kepribadian sekelompok remaja pria delinkuen dari kelas menengah, disusul dengan Social Learning and personality development(1963), sebuah buku dimana ia dan Walters memaparkan prinsip- prinsip belajar sosial yang telah mereka kembangkan beserta evidensi atau bukti yang menjadi dasar bagi teori tersebut. Pada tahun 1969, Bandura menerbitkan Principles of behavior modification, dimana ia menguraikan penerapan teknik-teknik behavioral berdasarkan prinsip-prinsip belajar dalam memodifikasi tingkah laku dan pada tahun

1973, Aggression: A social learning analysis Dalam bukunya yang secara teoretis

1 Nyatanya, sebagaian besar aplikasi teori pembelajaran sebelumnya dalam persoalan-persoalan yang berkenaan

dengan prilaku pro-sosial dan perilaku menyimpang harus menghadapi kenyataan bahwa mereka terlalu mengandalkan

prinsip-prinsip yang cakupannya terbatas yang dibangun di atas landasan, dan lebih didukung oleh studi-studi

pembelajaran hewanatau pembelajaran manusia dalam situasi-situasi yang melibatkan satu orang. Bandura, A & Walters,

R.H. (1963). Social learning and personality development. New York: Rinehart & Wntson, hlm. 1

Teori Kognitif Sosial Albert Bandura

Jurnal Auladuna | 96 Vol. 01. No. 02. Oktober 2019

ambisius, Social Learning Theory (1977), d Sama seperti halnya kebanyakan pendekatan teori belajar terhadap kepribadian, teori belajar sosial berpangkal pada dalil bahwa tingkah laku manusia sebagian besar adalah hasil pemerolehan, dan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah cukup untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang dan menetap. Akan tetapi, teori-teori sebelumnya selain kurang memberi perhatian pada konteks sosial dimana tingkah laku ini muncul, juga kurang menyadari fakta bahwa banyak peristiwa belajar yang penting terjadi dengan perantaraan orang lain. Artinya, sambil mengamati tingkah laku orang lain, individu- individu belajar mengimitasi atau meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain model bagi dirinya. Dalam bukunya terbitan 1941, Social larning and imitation, Miller dan Dollard telah mengakui peranan penting proses-proses imitatif dalam perkembangan kepribadian dan telah berusaha menjelaskan beberapa jenis tingkah laku imitatif tertentu. Tetapi hanya sedikit pakar lain peneliti kepribadian mencoba memasukan gejala belajar lewat observasi ke dalam teori-teori belajar mereka, bahkan Miller dan Dollard pun jarang menyebut imitasi dalam tulisan-tulisan mereka yang kemudian. Bandura tidak hanya berusaha memperbaiki kelalaian tersebut, tetapi juga memperluas analisis terhadap belajar lewat observasi ini melampaui jenis-jenis situasi terbatas yang ditelaah oleh Miller dan Dollard.

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Teori Kognitif Sosial

Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Albert Bandura lahir di kanada pada tahun 1925. Ia memperoleh gelar doktornya dalam bidang psikologi klinis dari University of lowa di mana arah pemikirannya di pengaruhi oleh tulisan Miller dan Dollard (1941) yang berjudul Social Learning And Imitation. Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura juga merupakan pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning).2 Pada beberapa

2 Bandura, A. Social learning through imitation. (Dalam M.R. Jones (Ed), Nebraska symposium on motivation.Vol

10. Lincoln: University of Nebraska Press. 1962) hlm: 21

Elga Yanuardianto

Vol. 01. No. 02. Oktober 2019 Jurnal Auladuna | 97

publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori kognitif sosial adalah teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap. Individu-individu juga melihat model- model atau contoh-contoh untuk mempelajari kegunaan dan kesesuaian prilaku-prilaku akibat dari prilaku yang di modelkan, kemudian mereka bertindak sesuai dengan keyakinan tentang kemampuan mereka dan hasil yang diharapkan dari tindakan mereka.3 Bandura mengembangkan teorinya untuk mebahas cara-cara orang memiliki kendali atas peristiwa dalam hidup mereka melalui pengaturan diri atas pikiran-pikiran dan tindakan mereka. Proses dasarnya meliputi menentukan tujuan, menilai kemungkinan hasil dari tindakan-tindakan, mengevaluasi kemajuan pencapaian tujuan, dan pengaturan diri atas pikiran, emosi, dan tindakan. Bandura menjelaskan bahwa karakteristik khas lainnya dari teori kognitif sosial adalah peran utama yang di berikannya pada fungsi-fungsi pengaturan diri. Orang berprilaku bukan sekedar untuk menyesuaikan diri denagn kecendrungan- kecendrungan orang lain. Kebanyakan perilaku mereka dimotivasi dan diatur oleh standard internal dan reaksi-reaksi terhadap tindakan meraka sendiri yang terkait dengan penilaian diri.

Teori Bandura Tentang Belajar

Bandura4 menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku, lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking), Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku. Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal. Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan. Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda. Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu. Kontingensi yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas.

3 Dale. H. Schunk. Learning theoris. An education perspektif. (Yogyakarta: pustaka pelajar, edisi ke enam, 2012),

hlm 161-162

4 Bandura, A. a. Self-Efficacy: Toward a unifying theory of behavior change. (Psychological Review, 84, 1977)

hlm. 191-215

Teori Kognitif Sosial Albert Bandura

Jurnal Auladuna | 98 Vol. 01. No. 02. Oktober 2019

Tingkah laku dihadirkan oleh model. Model diperhatikan oleh pelajar (ada penguatan oleh model) Tingkah laku (kemampuan dikode dan disimpan oleh pembelajar). Pemrosesan kode-kode simbolik. Skema hubungan segitiga antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku, (Bandura, 1976). Selain itu proses perhatian (atention) sangat penting dalam pembelajaran karena tingkah laku yang baru (kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajar. Proses retensi sangat penting agar pengkodean simbolik tingkah laku ke dalam visual atau kode verbal dan penyimpanan dalam memori dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini rehearsal (ulangan) memegang peranan penting. Proses motivasi yang penting adalah penguatan dari luar, penguatan dari dirinya sendiri dan Vicarius Reinforcement (penguatan karena imajinasi). Karena melibatkan atensi, ingatan dan motifasi, teori Bandura dilihat dalam kerangka Teori Behaviour Kognitif. Teori belajar sosial membantu memahami terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara massal. Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri quotesdbs_dbs1.pdfusesText_1
[PDF] jurnal teori humanistik pdf

[PDF] jurnal upah minimum pdf

[PDF] jurnal upah tenaga kerja

[PDF] jury agregation mathématiques

[PDF] jury ena 2017

[PDF] jusqu'? quel age peut on avoir des bouffées de chaleur

[PDF] justiciabilité des droits économiques sociaux et culturels

[PDF] justificatif d'inscription université

[PDF] justificatif de durée d'études

[PDF] justificatif de durée d'études c est quoi

[PDF] justificatif de durée d'études exemple

[PDF] justificatif de ressources étudiant étranger

[PDF] justificatif officiel de lien de parenté

[PDF] justificatifs de ressources pour un visa schengen

[PDF] justifier l'action contragestive du ru 486