[PDF] ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI





Previous PDF Next PDF



Penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Era

28-Jan-2021 Kata kunci: bonus demografi; penyerapan tenaga kerja; pertumbuhan ekonomi; PDRB; IPM ... Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol.



ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI

hadap penyerapan tenaga kerja di Pro- negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Jumlah unit usaha industri ... Kota Salatiga ”Jurnal Analisis.



ANALISIS TINGKAT PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR

Jurnal Ilmu Ekonomi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di kabupaten Gresik. Kata kunci : Tenaga Kerja Upah



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA. KERJA DI D.I.Y. JURNAL. Oleh: Nama: Ridwan Jafary. NIM : 14313210. Jurusan : Ilmu Ekonomi.



Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Batu Bata Di

02-Jul-2019 Sekali lagi kami berharap dengan terbitan Jurnal Ekonomi Pembangunan. (JEP) ini dapat memfasilitasi dosen



Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor UKM (Studi Kasus

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang usaha jenis usaha dan upah terhadap penyerapan tenaga kerja UKM di Kota ...



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG. MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA. WANITA SEKTOR INFORMAL DI JAWA TIMUR. JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Indira Bunga Cantika.



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Artikel Jurnal dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR. BESAR DAN SEDANG DI PROVINSI JAWA 



Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pariwisata di Provinsi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang Kata kunci: Penyerapan Tenaga Kerja Pariwisata



ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR

08-Nov-2019 Artikel Jurnal dengan judul : ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR. PERHOTELAN DI MALANG RAYA. (Tahun 2007-2016).

ANALISISPENYERAPANTENAGAKERJASEKTORINDUSTRIDIPROVINSIJAWATENGAHTantiSitiRochmani1, YunastitiPurwaningsih2,AgustinusSuryantoro21BPS Kota Surakarta, Indonesia2,3Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas MaretEmail:tsitirochmani@yahoo.com,yst_stm@yahoo.com,tinus_surya@yahoo.comAbstractThe purpose of this study was to analyze the factors affecting employment in theindustrial sector of Central Java province. Research backdrop that aspects ofemployment is a fundamental aspect in the economy. The economy is growingthrough the process ofindustrialization, should be able to absorb a lot of labor.With more and more workers absorbed there will be an increase in welfare of thepopulation. This study is an analysis of secondary data such as time series datatahun2010-2014. The analysis technique used is the panel data regression. Theresults showed the rate of economic growth and the minimum wage Regency / Citypositive effect on employment, while the number of un t of industrial enterpriseshave no effect on employment in the industrial sector of Central Java province.Keywords:employment, economic growth, minimum wage, industrial, Central JavaJEL Classification:E23, J611.PENDAHULUANProses pembangunan sering-kali dikaitkan dengan proses indus-trialisasi. Proses industrialisasi meru-pakan satu jalur kegiatan untuk me-ningkatkan kesejahteraan rakyat dalamarti tingkat hidup yang lebih majumaupun taraf hidup yang lebihbermutu.Arsyad ( 2010) menyatakanbahwapembangunan industri me-rupakan suatufungsi dari tujuanpokok kesejahteraan rakyat, bukanmerupakan kegiatan yang mandiriuntuk hanya sekedar mencapai fisiksaja. Sektor industri diyakini sebagaisektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah pereko-nomian menuju kemajuan (Dumairy,1996) . Produk-produk industrialmemiliki "dasar tukar" (term of trade)yang tinggi atau lebih mengun-

tungkan, serta menciptakan nilaitambah yang besar dibanding produk-produk sektor lain. Salah satu tujuanpenting dalam pembangunan ekonomimelalui proses industrialisasi adalahpenyediaan lapangan kerja yang cukupuntuk mengejar pertambahan angkatankerja yang pertumbuhannya lebihcepat dari pertumbuhan kesempatankerja. Hal inimenunjukkan bahwasalah satu permasalahan utama yangdihadapisampaidengansaat ini,danmasih belum teratasi adalah relatifmasih tingginya angka pengangguran.Jawa Tengah merupakan pro-vinsi dengan nilai PDRB terbesarkeempat se-Indonesia.Selama periodetahun 2009-2013 kinerja pereko-nomian di Provinsi Jawa Tengah me-nunjukkan kondisi yang cukupbaik,dilihat darilaju pertumbuhan ekonomi.DataBappenas (2014)menunjukkan

laju pertumbuhan ekonomi Jawa Te-ngah tahun 2009 lebih tinggi diban-ding laju pertumbuhan ekonomi nasi-onal, dan pada tahun 2013 menun-jukkan angka laju pertumbuhaneko-nomi yang hampir sama (gambar1).Gambar1.Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengahdan Nasional (2009-2013)

Sumber:BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015.Struktur perekonomian Provin-si Jawa Tengah tahun 2013 didominasisektor industri pengolahan, perdaga-ngan, dan pertanian.Sektor industripengolahan memberikan kontribusiterbesar terhadap pembentukan nilaiPDRB, diikuti sektor perdagangan dansektor pertanian(Bappenas,2014).Dengan berkembangnya sektor indus-tri pengolahan dan perdagangan, diha-rapkan mampu menyerap tenaga kerjayang ada di Jawa Tengah. Berdasarkondisi tersebut, maka penelitian inimengkaji faktor yang berpengaruh ter-hadap penyerapan tenaga kerja di Pro-vinsi Jawa Tengah.PERUMUSAN MASALAHPertumbuhan ekonomi men-cerminkan kegiatan produksi, dimanakegiatan produksi memerlukan faktorproduksi, diantaranya tenaga kerja.Kegiatan produksi dilakukan oleh parapengusaha, utamanya yang bergerak dibidang industri, sehingga banyaknyaindustri akan berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja. Sementaraitu upah yang berlaku, yaitu upah mi-nimum yang ditetapkan setiap tahun-nya oleh bupati dan gubernur akanberdampak pada jumlah tenaga kerjayang dipekerjakan oleh perusahaan.Berdasar uraian tersebut, maka perma-salahan penelitian ini adalah :Bagaimana pengaruh pertumbuhanekonomi, upah minimum Kabupa-ten/kota (UMK) dan jumlah unit usahaindustri terhadap penyerapan tenagakerja di Jawa Tengah ?2.TINJAUAN PUSTAKADANHIPOTESISPerkembangan roda pereko-nomian suatu daerah secara cepatmencerminkan aktivitas produksi yangtinggi. Kapasitas produksi yang tinggimembutuhkan tingginya faktor pro-duksi, diantaranya adalah tenagakerja. Dengan demikian dapat dinya-takan bahwa pertumbuhan ekonomiyang meningkat, akan menaikkan pe-nyerapan tenaga kerja (Simanjuntak,2001).Sementara itu, hubunganantara upah dan penyerapan tenagakerja dapat digambarkan bahwasemakin tinggi tingkat upah akanberdampak pada meningkatnya biayaproduksi, dan akibat selanjutnyaperusahaan akan melakukan efisiensidengan mengurangi tenaga kerja yangdipekerjakan (Simanjunt ak, 2001).Kondisi ini mengakibatkan rendahnyatingkat kesempatan kerja. Denganpernyataan lain, upah berpengaruhnegatif terhadap penyerapan tenagakerja.Jumlah unit usaha industriberkaitan erat dengan penyerapantenaga kerja. Semakin banyak jumlahunit usaha, maka semakin banyak pulajumlah tenaga kerja yang diperlukandalam suatu industri(Karib , 2012).Dapat disimpulkan bahwa jumlah unitusaha industrimempunyai pengaruh

positif terhadap penyerapan tenagakerja.Penelitian terdahulu mengenaipenyerapan tenaga kerja sektor industritelah dilakukan banyak peneliti.Indradewa ( 2015) menel iti tentangpengaruh inflasi, Produk DomestikRegional Bruto (PDRB ) dan upahminimum terhadap penyerapan tenagakerja di Provinsi Bali periode tahun1994-2013. Teknik analisis yangdigunakan adalah regresi linearberganda. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa PDRB dan upah mini-mum berpengaruh terhadap penye-rapan tenaga kerja, sedangkan inflasitidak berpengaruh terhadap penyera-pan tenaga kerja. Munasriah (2015)meneliti pengaruh jumlah unit usahadan investasi terhadap penyerapantenaga kerja pada industri kecil dikabupaten Wajo Sulawesi Selatandengan metode regresitwo stage leastsquares(2SLS ). Ha sil penelitianmenunjukkan bahwa jumlah unit usahadan investasi berpengaruh positif ter-hadap penyerapan tenaga kerja padaindustri kecil.Greer, Castrejon & Lee (2014)meneliti hubungan antara upahminimum dan tingkat penganggurandengan menggunakan metode analisisregresi sederhana. Penelitian ini meng-gunakan data negara-negara denganbasis di Amerika Serikat pada tahun2002 sampai 2012. Hasil penelitianmenunjukkan upah minimum memilikidampak yang signifikan terhadappengangguran ketika ekonomi tidakstabil, yaitu selama resesi dan pasca-resesi, bahwa peningkatan upahminimum meningkatkan pengang-guran. Sobita & Saputra (2014)meneliti pengaruh PDRB riil, upah riil,harga modal bidang pertanian, danIndeks Harga ImplisitterhadapPenyerapan Tenaga Kerja di ProvinsiLampung. Analisis yang diguanakanaalah regresi data panel. Hasil pene-

litian menunjukkan bahwa PDRB riildan harga modal di bidang pertanianberpengaruh positif terhadap penye-rapan tenaga kerja, upah riil berpe-ngaruh negatif terhadap penyerapantenaga kerja.Yunani & Mursinto (2014)meneliti pertumbuhan ekonomi danlapangan kerja serta kesejahteraan so-sial di kabupaten/kota Kalimantan Se-latan dengan menggunakan metodeanalisis jalur (path analisis) . Hasilpenelitian menunjukkan pertumbuhanekonomi secara signifikan mempe-ngaruhi lapangan kerja, dan bekerjamempengaruhi kesejahteraan masya-rakat. Tambunsaribu (2 013) menelitipengaruh produktivitas tenaga kerja,upah riil dan pertumbuhan ekonomi dipasar tenaga kerja Provinsi JawaTengah. Teknik analisis yang digu-nakan regresi berganda. Hasil pene-litian ini menunjukkan bahwa produk-tivitas tenaga kerja berpengaruh nega-tif terhadap penyerapan tenaga kerja,upah riil dan pertumbuhan ekonomiberpengaruhpositif terhadap penyer-apan tenaga kerja.Saputri & Rejekiningsih (2008)menganalisis faktor yang berpengaruhterhadap penyerapan tenaga kerja dikota Salatiga dengan menggunakanmetode analisis regresi berganda. Hasilpenelitian menunjukkan bahwaupahmemiliki pengaruh positif terhadappenyerapan tenaga kerja, produktivitastenaga kerja memiliki pengaruh negatifterhadappenyerapan tenaga kerja diKota Salatiga. Zamrowi ( 2007) me-nganalisis penyerapan tenaga kerjapada industri kecil mebel di kotaSemarang dengan menggunakan meto-de analisis regresi berganda. Hasil pe-nelitian menunjukkan bahwa variabelupah, produktivitas modal dan nonupah berpengaruh terhadap penyerapantenaga kerja .Dari uraian tentang kajian teo-ritis dan empiris tersebut, penelitian ini

mengambil variabel laju pertumbuhanekonomi, upah minimum dan jumlahunit industri, sebagai variabel yangmempengaruhi penyerapan tenaga ker-ja di provinsi Jawa Tengah. Variabellaju pertumbuhan ekonomi sebagai va-riabel yang mempengaruhi penyerapantenaga kerja digunakan oleh Indradewa(2015), Miar (2014), dan Sobita & Sa-putra (2014). Variabel upah minimumsebagai variabel yang mempengaruhipenyerapan tenaga kerja digunakanoleh Indradewa (2015 ), Sobita & Sa-putra (2014 ), Tambuns aribu (2013),Saputri & Rejekiningsih ( 2008), danZamrowi (2007). Selanjutnya variabelupah minimum dihubungkan denganpengangguran dilakukan oleh Greer,Castrejon & Lee (2014). Variabel jum-lah unit usaha industri sebagai variabelyang mempengaruhi penyerapan tena-gakerja digunakan oleh Munasriah(2015).3.METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan anali-sis data sekunder mengenai pengaruhlaju pertumbuhan ekonomi, upah mi-nimum Kabupaten/kota (UMK ) danjumlah unit usaha industriterhadappenyerapan tenaga kerja sektorindustri di ProvinsiJawa Tengah.Datayang digunakan adalah data panelyang meliputi 35 kabupaten/kotadiseluruh wilayah Provinsi Jawa Tengahdengan periode waktu lima tahun, daritahun 2010 sampai dengan 2014.DatabersumberdariBPSJawaTengah.Teknik analisis yang digu-nakan adalah regresi data paneldenganmodel persamaan regresi seba-gai berikut :TKit= β0+ β1LPEit+ β2UMKit+ β3UUIit+εit................................... (1)Keterangan :TKit:Jumlah tenaga kerja setiapKabupaten/kota provinsi Jawa

Tengah pada tahun t (dalamjiwa)LPEit:Pertumbuhan ekonomi setiapKabupaten/kota ProvinsiJateng pada tahun t (dalampersen).UMKit:Nilai Upah Minimum di setiapKabupaten/kota diProvinsiJawa Tengah pada tahun t(dalam rupiah)UUIit:Jumlah Unit Usaha Industrisetiap Kabupaten/kotadiprovinsi Jawa Tengah padatahun t (dalam unit)εit:Komponen errorI:Kabupaten/KotaT:Tahun4.ANALISISDATA DANPEM-BAHASANGambaran Data PenelitianPDRBAtas Dasar Harga Kon-stan Provinsi Jawa Tengah menun-jukkan peningkatan dari tahun 2010(sebesar Rp 186.992.985,50 juta) sam-pai dengan 2014 (sebesa r Rp235.298.299,13 juta). Dilihat dari lajupertumbuhannya setiap tahun mening-kat dengan rata-rata 5,9 %. Secararinci dataPDRBAtas Dasar HargaKonstan daan laju pertumbuhannyadari tahun 2010-2014dapat dilihatpada tabel 1.Tabel 1PDRB Atas Dasar Harga Konstan danLajuPertumbuhannyaProvisni Jawa Tengah Tahun 2010-2014TahunPDRB Atas DasarHarga Konstan(juta Rp)LajuPertumbuhan(%)2010186.992.985,505,842011198.270.117,946,032012210.848.424,046,342013223.099.740,345,812014235.298.299,135,47Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015

Distribusi persentase PDRB menurutlapangan usaha atas dasar hargakonstan di Provinsi Jawa Tengah2008-2014 memperlihatkan bahwasektor ekonomi yang memberikankontribusi terbesar dalamperekonomian Jawa Tengah adalahsektor industri pengolahan (tabel 2).Tabel 2Distribusi Persentase PDRB MenurutLapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan diProvinsi Jawa Tengah 2008-2014LapanganUsaha20082009201020112012201320141.Pertanian19,8519,9419,4919,0618,7418,3015,772.Pertambangan&Penggalian0,960,970,970,950,940,961,133.IndustriPengolahan34,0532,7632,8633,2532,8332,5633,054.Listrik,Gas &AirBersih1,021,031,041,021,021,060,895.Bangunan5,776,146,105,995,995,966,036.Perdag.,Hotel &Restoran19,5119,6719,5619,7420,2920,7322,927.Pengangkutan&Komunikasi5,745,995,915,855,926,035,608.Keuangan, sewa,&JasaPerusahaan3,443,633,583,553,593,734,199.Jasa-Jasa9,669,8610,4810,5910,6710,6710,42PDRB100,00100,00100,00100,00100,00100,00100,00Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015.Selanjutnya data mengenaijumlah tenaga kerja yang bekerja me-

nurut lapangan usaha di Provinsi JawaTengah menunjukkansektor industrimerupakan sektor ketiga penyerap te-naga kerja terbanyak selama periode2010-2014, setelah sektor pertaniandan sektor perdagangan (Badan PusatStatistik Provinsi JawaTengah, 2015).Selengkapnya dapat dilihat pada tabel3.Tabel 3Penduduk Berumur 15 Tahun ke AtasyangBekerja MenurutLapangan Pekerjaan Utama di Jawa TengahTahun 2010-2014LapanganPekerjaanTahun201020112012201320141.Pertanian5.616.5295.376.4525.064.3774.926.6295.173.9862.Pertambangan,Galian,Listrik,Gas danAir136.625108.592117.77287.143115.2013.Industri2.815.2923.046.7243.297.7073.044.4283.173.2174.Konstruksi1.046.7411.097.3801.207.067950.5781.269.1135.Perdagangan3.388.4503.402.0913.447.1473.585.5963.715.4886.Transportasi664.080563.44547.944603.862587.3917.Keuangan179.804264.681282.810314.246322.4028.Jasa1.961.9262.057.0712.168.0662.451.5662.93.884Jumlah15.809.44715.916.13516.132.89015.964.04816.550.682Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015.

Badan Penanaman Modal Dae-rah Jawa Tengah melihat bahwa parainvestor asing tertarik untuk ber-investasi di Jawa Tengah dengan kon-sep usaha yang bersifat padat karya.Sumber daya manusia yang tersedia diJawa tengah sangat kompetitif diban-dingkan daerah yang lain, diantaranyadarisegi upah dan kemampuan. Sep-aruh populasi masyarakat Jawa Te-ngah merupakan usia produktif untukangkatan kerja. Sementara itu, melihatkondisi geografis Jawa Tengah, masihbanyak daerah yang bisa dijadikan se-bagai kawasan industri. Hal ini yangmenjadi daya tarik investor asing un-tuk membangun perusahaan yang ber-sifatpadat karya.Keberadaan Sektorindustri pengolahan mampu menyerapangkatan kerja baru.Industri manu-faktur merupakan salah satu penopangperekonomian yang dianggap tangguhdi Provinsi Jawa Tengah.Perkem-bangan jumlahperusahaan/unit usahamenurut jenis industri di Jawa TengahTahun 2009-2013 disajikan padatabel 4.Tabel 4JumlahPerusahaan/Unit Usaha Menurut JenisIndustridi Jawa Tengah Tahun 2009-2013JenisIndustri20092010201120122013AgroIndustri323.198324.684328.907329.254335.782iBesar288269297301305iKecildanMenengah322.910324.415328.610328.953335.477Industri321.320.1316.2316.5310.2

27181528613iBesar501495528534542iKecildanMenengah320.770319.686315.724316.052309.671Jumlah644.469644.864645.159645.840645.995iBesar789764825835847iKecildanmenengah643.680644.101644.334645.005645.148Sumber: Dinas Perindustrian Provinsi JawaTengah, 2014.Seiring dengan meningkatnyajumlah unit usaha industri di JawaTengah, jumlah tenaga kerja yangbekerja di sektor industri, jugameningkat dari tahun ke tahun. Padatahun 2004 sebesar 14,9 juta jiwa,bertambah menjadi 16,2 juta jiwa ditahun 2013, atau meningkat sekitar8,7 %. Data jumlah tenaga kerja disektor industri dihubungkan denganbesaran upah minimum, maka besaranupah minimum provinsi juga menun-jukkan peningkatan dari tahun ke ta-hun, dari sebesar Rp 359.210 per bu-lan pada tahun 2004 menjadi sebesarRp 643.960 per bulan pada tahun2013, atau meningkat sekitar 179,3%. Dapat dinyatakan bahwa meskipunupah meningkat, jumlah tenaga kerjayang terserap pun juga meningkat.Selengkapnya data mengenai besaranupah minimum provinsi dan jumlahtenaga kerja yang bekerja di sektorindustri dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5Besaran Upah Minimum Propinsi danJumlahTenaga Kerja Sektor Industri Di Provisni JawaTengah Tahun 2004-2013TahunUpah MinimumProvinsi(Rp/bln)Jumlah TenagaKerjaSektorIndustri(orang)2004200520062007200820092010201120122013

14.930.09715.655.30315.210.93116.304.05815.463.65815.835.38215.809.44715.916.13516.132.89016.232.000Sumber :Badan Pusat Statistik, 2014.Hasil Analisis RegresiModel estimasi regresi datapanel terhadap faktor yangmempengaruhi penyerapan tenagakerja sektor industri di Jawa TengahmeliputiCommon Effect, Fixed EffectdanRandom Effect.Faktor yangmempengaruhi penyerapan tenagakerja sektor industri di Jawa Tengahmeliputipertumbuhan ekonomi, upahminimum Kabupaten/Kota dan jum-lah unit usaha industri.Hasil analisisregresi tersebut disajikan dalam tabel6.

Tabel 6Hasil Regresi Penyerapan TenagaKerja di Provinsi Jawa TengahTahun 2010-2014NoVariabelNotasiCommonEffectFixedEffectRandomEffect1Konstantaβ058.799,1400(1,8896)0,060540.567,2900(2,8089)0,005720.192,6400(1,3914)0,16592LajuPertumbuhanEkonomiLPE-3.381,8310(-0,8338)0,40563.809,1490(2,6932)0,00803.891,6760(2,7671)0,00633UpahMinimumKabupaten/KotaUMK0,0020(0,0849)0,93250,0239(2,9619)0,00360,0270(3,3941)0,00094Unitusahaindustri(UUI)417,7122(11,2360)0,000062,8975(0,8687)0,3865223,1974(4,1610)0,0001R-squared0,43310,96120,1432Adjusted R-squared0,42310,95080,1282F-statistik43,54200,000091,87270,0009,52700,0000

0Keterangan : angka dalam kurung adalahnilai t hitung, angka yang dicetak miringadalah nilai probabilitas.Sumber : analisis data sekunder, 2016.Hasil pengujian model dapat dilihatpada tabel 7, meliputi uji statistik F,UjiLagrange Multiplier(LM) dan ujiHausman.Berdasarkan pengujiantersebut, disimpulkan bahwa modelestimasi terhadapfaktor yangmempengaruhi penyerapan tenagakerja sektor industri di Jawa Tengahadalah modelfixed effect.Tabel 7.Hasil Uji Signifikansi ModelUjiFixedEffect:Uji FStatistikUjiRandomEffect:UjiLM/Breusch-PaganUjiFixedatauRandomEffect :HausmanTestF hitung :54,9358LM (X2) hitung267,7629X2hitung :14,6019F tabel (=0,05, df(34,137)) :1,5152X2tabel (= 0,05,df(3)) : 7.8147X2tabel (=0,05,df(3)) :7.8147F tabel (=0,01,df(34,137)) :1,7945X2tabel (= 0,01,df(3)) : 11,3449X2tabel (=0,01, df(3)) :11,3449Kesimpulan:F hitung > Ftabel, makasignifikan,sehinggafixed effectadalahmodel yangtepat untuk

Kesimpulan :X2hitung > X2tabel, makarandom effectAdalah modelestimasi yangtepat Kesimpulan:X2hitung >X2tabel,makafixedeffectadalahmodel yangtepatdibandingrandom estimasieffect

Sumber : analisis data sekunder, 2016.Berdasar hasil yang sudah disajikandalam tabel 6untuk modelfixed effectdapat ditulis persamaan regresinyasebagai berikut :

Hasil analisis regresi tersebut menun-jukkan bahwa secara bersama-samavariabel laju pertumbuhan ekonomi,upah minimum dan jumlah unit usahaindustri berpengaruh terhadap peny-erapan tenaga kerja di Provinsi JawaTengah. Secara parsial, variabel lajupertumbuhan ekonomi dan upah mini-mum berpengaruh positif terhadappenyerapan tenaga kerja, sedangkanjumlah unit usaha industri tidakberpengaruh terhadap penyerapantenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah.Pengaruh positif laju pertum-buhan ekonomi terhadap penyerapantenaga kerja mempunyai arti bahwasemakin tinggi pertumbuhan ekonomidi Jawa Tengah, maka akan semakinbanyak penyerapan tenaga kerja.Besarnya koefisien regresi sebesar3.809,1490 menunjukkanbahwa ke-naikan laju pertumbuhan ekonomisebesar 1% akan meningkatkanpenyerapan tenaga kerja sebesar 3.809jiwa dengan asumsi variabel lain tetap.Hasil ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Miar (2014) danTambunsaribu (2013), bahwa pertum-buhan ekonomi berpengaruh positifterhadap penyerapan tenaga kerja.

Pengaruh positif laju pertumbuhanekonomi terhadap penyerapan enagakerja sektor industri ditunjukkan olehtingkat aktivitas ekonomi yang selalumengalamitrend positif sebagaimanagrafik2.Terjadinya pertumbuhanekonomi akan menggerakan sektor-sektor lainnya, sehinggadari sisi pro-duksi akan memerlukan tenaga kerja.Kemampuan dalam menghasilkan out-put oleh sektor industri tersebut tentu-nya tidak terlepas dari peran tenagakerja dalam proses produksinya, se-hingga semakin besar output yangdihasilkan maka menggambarkan se-makin besar jumlah tenaga kerja yangdibutuhkan untuk menghasilkan out-put tersebut. Perkembangan ekonomiselanjutnya di Provinsi Jawa Tengahjuga nampak pada Pendapatan Regi-onal perkapita atas dasar harga berlakudari Tahun 2010-2013 meningkat se-tiap tahunnya sebagaimana grafik 3.Grafik 2.Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2010-2014

Sumber : BPS Jawa Tengah, 2015Grafik 3Pendapatan Regional perkapita Atas DasarHarga BerlakuProvinsi Jawa Tengah, Tahun 2008-2013

Sumber : BPS Jawa Tengah, 2015

Pengaruh upah minimum ka-bupaten/kota terhadap penyerapantenaga kerja adalah positif. Ini artinya,naiknya upah minimum akan mening-katkan penyerapan tenaga kerja danbegitu juga sebaliknya, turunnya upahminimum akan menurunkan jumlahpenyerapan tenaga kerja di sektorindustri. Besarnya nilai koefisien re-gresi adalah 0,0239 menunjukkan bah-wa apabila upah minimum naik saturupiah maka nilai penyerapan tenagakerja juga akan meningkat sebesar0,0239 jiwa, atau jika upah minimumnaik10.000 rupiah maka nilai pe-nyerapan tenaga kerja juga akan me-ningkat sebesar 239 jiwa denganasumsi variabel lain konstan. Temuanini bertolak belakang dengan teori danbeberapa hasil penelitian teradahulu.Teori hubungan upah minimum danpenyerapan tenaga kerja menjelaskanbahwa pemberlakuan upah minimumdapat menyebabkan pengangguran,namun dalam beberapa kasus per-geseran ini pada kenyataannya dapatmenyebabkan perusahaan yang ber-sangkutan meningkatkan masukan te-naga kerja yang memaksimumkan la-ba.Artinya untuk memaksimalkanlaba, perusahaan terus menarik tenagakerja sampai pada titik dimana produkmarjinal tenaga kerja sama denganupah riil (Mankiw, 2003:51). Semen-tara itu Sumarsono (2003) menyatakanupah akan mempengaruhi tinggi ren-dahnya biayaproduksi yang dapat me-ngakibatkan pengurangan ataupun pe-nambahan jumlah penyerapan tenagakerja.Beberapa hasil penelitian ter-dahulu yang bertolak belakang dengantemuan penelitian ini adalah hasil pe-nelitian Greer, Castrejon & Lee (2014)dan penelitian Sobita & Saputra(2014). Hasil penelitian Greer, Castre-jon & Lee (2014) menyimpulkan bah-wa upah minimum memiliki dampakyang signifikan terhadap pengang-

guran ketika ekonomi tidak stabil, se-lama resesi dan pasca-resesi, yaitubahwa peningkatan upahminimummeningkatkan pengangguran, atauupah minimum mempunyai pengaruhnegatif terhadap penyerapan tenagakerja. Selanjutnya hasil penelitian So-bita & Saputra ( 2014) menyatakanbahwa upah riil secara signifikan ber-pengaruh negatif terhadap penyerapantenaga kerja.Beberapa penelitian yang men-dukung upah berpengaruh positif ter-hadap penyerapan tenaga kerja adalahpenelitian yang dilakukan oleh Saputri& Rejekiningsih (2008), variabel upahberpengaruh positif terhadap penye-rapan tenaga. Hal ini dikarenakanupah yang digunakan dalam penelitianadalah upah minimum kota (UMK),dimana UMK memiliki pergerakanyang relatif stabil dan ditentukan olehTripartit (Pengusa ha, Serika t Pekerjadan Pemerintah) . Sela in i tu, di-mungkinkan adanya kinerja yang aktifdariserikat pekerja, yang tidak hanyamelindungi pekerja tetapi juga mem-perhatikan hidup pengusaha, sehinggaada hubungan yang baik antara serikatkerja dan pengusaha. Pengaruh positifUMK teradap penyerapan tenaga kerjadiProvinsi Jawa Tengah didukungfakta bahwa Jawa Tengah memilikifaktor produksi tenaga kerja relatifbanyak, sehingga memproduksi ba-rang yang padat karya. Sumber dayamanusia yang tersedia di Jawa tengahsangat kompetitif dibandingkan daerahyang lain di antaranya darisegi upahdan kemampuan. Separuh populasimasyarakat Jawa Tengah merupakanusia produktif untuk angkatan kerja.Sementara itu, melihat kondisi geo-grafis Jawa Tengah, masih banyakdaerah yang bisa dijadikan sebagaikawasan industri padat karya.Industriyang bersifat padat karya danberorientasi ekspor inilah yang didugamenjadi penyebab kenaikan upah

minimum berpengaruh positif terha-dap penyerapan tenaga kerja.Jumlah unit usaha industritidak berpengaruh terhadap penye-rapan tenaga kerja. Hal ini terkait de-ngan kondisiindustri di Provinsi JawaTengah yang bersifat padat karyasehingga penyerapan tenaga kerja ti-dak terpengaruh dengan banyak atausedikitnya keberadaan unit usaha. Pa-da kenyataannya dengan jumlah unitusaha yang terbatas telah mampu me-nyerap tenaga kerja dalam jumlahyang relatif banyak.5.KESIMPULAN, IMPLIKASI,SARAN, DAN BATASANBerdasarkan hasil penelitiandapat ditarik kesimpulan bahwasecara bersama-sama variabel lajupertumbuhan ekonomi, upah mini-mum Kabupaten/kota dan jumlah unitusaha ndustri berpengaruh terhadappenyerapan tenaga kerja di ProvinsiJawa Tengah. Secara parsial lajupertumbuhan ekonomi dan upah mi-nimum kabupaten/kota berpengaruhpositif terhadap penyerapan tenagakerja sektor industri, sedangkan jum-lah unit usaha industri tidak ber-pengaruh terhadap penyerapan tenagakerja.Berdasarkan hasil penelitian,beberapa saran yang direkomenda-sikan dalam rangka memberikan ma-sukan terhadap kebijakan ketenega-kerjaan di Provinsi Jawa Tengah ada-lah perlunya upaya pemerintah untukmendorong laju pertumbuhan ekono-mi.Pemerintah dan para pelaku usahaperlu lebih memperhatikan dan meng-galakkan dukungan ekonominya terha-dap sektor industri pengolahan, per-dagangan hotel dan restoran, serta per-tanian dibanding dengan sektor lain.Hal ini mengingat ketiga sektor inimenempati urutan tiga besar dalamkontribusinya terhadap laju pertum-

buhan ekonomi. Ketiga sektor ini jugamemberikan andil terbesar dalam pe-nyerapan tenaga kerja.Pemerintahperlumelakukan pendataan dan me-metakan daerah mana yang cocokuntuk pengembangan kawasan indus-tri, untuk itu pemerintah perlu bersi-nergi dengan pengusaha khususnyadalam hal meningkatkan industri yangbanyak menyerap tenaga kerja.Pe-merintah hendaknya memberi duku-ngan strategis berupa penataan danpenyelesaian masalah pembebasan la-han, perizinan, dan mempercepat pe-laksanaan proyek investasi sebagaidukungan terhadap perkembangan in-dustri padat karya di Provinsi JawaTengah.DAFTAR PUSTAKAArsyad, Lincolin.(2010).EkonomiPembangunan.Yogyakarta:STIEYKPNBadan Pusat Statistik Provinsi JawaTengah.Jawa Tengah Dalam Angka2009-2016.--------------------.(2012).Hasil Re-konsiliasi PDRB se Jawa Tengah.---------------------.(2015).ProfilKetenagakerjaan Jawa Tengah HasilSakernas Agustus 2014.Mei Tahun2015.Bappenas.(2014).PerkembanganPembangunan Provinsi Jawa Tengah2014.Dumairy.(1996).Perekonomian Indo-nesia.Jakarta:ErlanggaGreer, Scott & Castrejon, Isai & LeeSarah.(2014). "The Effect of Mini-mum Wage and UnemploymentAcross Varying Economic Climates".Georgia Institute of Technology.

Diakses 28 Desember 2015 pukul09.17 WIB.Indradewa, I Gusti Agung.(2015)."Pengaruh Inflasi, Produk DomestikRegional Bruto(PDRB), dan UpahMinimum Terhadap Penyerapan Tena-ga Kerja di Provinsi Bali PeriodeTahun 1994-2013". Skripsi.Univer-sitas Udayana. Denpasar.Mankiw, N. Gregory.(2003).TeoriMakro Ekonomi.Terjemahan.Jakar-ta:PT. Gramedia Pustaka UtamaMiar Piter.(2014). "Influence ofEconomic Growth to ManpowerAbsorption and People elfare inRegencies/Cities in Central Kaliman-tan Province".Journal of Economicsand Sustainable DevelopmentVol.5,No.21,www.iiste.orgISSN2222-1700(Paper) ISSN 2222-2855 (Online),Diakses Tanggal 6 Nopember 2015pukul 16.48 WIB.Muana, Nanga.(2001).Makro Eko-nomi, Masalah dan Kebijakan.Jakar-ta:PT. Raja Grafindo PersadaMunasriah.(2015). "Pengaruh JumlahUnit Usaha dan Investasi TerhadapPenyerapan Tenaga Kerja Pada Indus-tri Kecil Di Kabupaten Wajo."Tesis.Program Pasca Sarjana, UniversitasHasanudin.Makasar.http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib/files/disk1/400. Diakses Tanggal 27 April 2016pukul 22.12 WIB.Karib, Abdul MS.(2012). "AnalisisPengaruh Produksi, Investasi Dan UnitUsaha Terhadap Penyerapan TenagaKerja Pada Sektor Industri SumateraBarat".Jurnal Manajemen danKewirausahaan,Volume 3, Nomor 3,September 2012 ISSN : 2086-5031.Universitas Andalas. Padang,Diakses

Tanggal 6 Maret 2016 pukul 21.20WIB.Saputri, Oktaviana Dwi &Rejekiningsih, Tri Wahyu.(2008)."AnalisisPenyerapan Tenaga Kerja diKotaSalatiga"Jurnal Analisis.http://eprints.undip.ac.id/29404/1/.Diakses tanggal 27 April 2016 pukul23.43 WIB.Sobita, Nindya Eka & Suparta, IWayan.(2014). "Pertumbuhan Ekono-mi dan Penyerapan Tenaga Kerja diProvinsi Lampung"JEP.Vol. 3, No.2, Juli 2014,Diakses 19 Maret 2016pukul 21.54 WIB.Simanjuntak, Payaman J.(2001).Ekonomi Sumber Daya Manusia.Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia : Jakarta.Tambunsaribu, Romas Yossia.(2013)."Analisis Pengaruh ProduktivitasTenaga Kerja, Upah Riil dan Pertum-buhan Ekonomi terhadap PenyerapanTenaga Kerja di 35 Kabupaten/KotaJawa Tengah."Diponegoro Journal ofEconomics,http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme. Diakses7 Maret 2016 pukul 23.21 WIB.Yunani, Achmad & Djoko Mursinto.(2014). "Influence of GovernmentInvestment and Private Investment toEconomic Growth, ManpowerAbsorption and Amount of PoorPopulation in Regencies/Cities inSouth Kalimantan Province in 2002-2012"Journal of Economics andSustainable Development.www.iiste.orgISSN 2222-1700(Paper) ISSN 2222-2855.Zamrowi, M. Taufik.(2007)."Analisis Penyerapan Tenaga KerjaPada Industri Kecil (Studi di IndustriKecil Mebel Kota Semarang)".Tesis.

Program Pascasarjana Universitas Di-ponegoro. Semarang,Diakses 6Nopember 2015 pukul 16.00 WIB.quotesdbs_dbs6.pdfusesText_12
[PDF] jurnal perekonomian indonesia 2016 pdf

[PDF] jurnal pertumbuhan ekonomi indonesia pdf

[PDF] jurnal pertumbuhan ekonomi pdf

[PDF] jurnal pertumbuhan ekonomi regional

[PDF] jurnal psikologi kepribadian humanistik

[PDF] jurnal psikologi kepribadian manusia

[PDF] jurnal tenaga kerja pdf

[PDF] jurnal tentang kepribadian pdf

[PDF] jurnal teori belajar kognitif

[PDF] jurnal teori humanistik pdf

[PDF] jurnal upah minimum pdf

[PDF] jurnal upah tenaga kerja

[PDF] jury agregation mathématiques

[PDF] jury ena 2017

[PDF] jusqu'? quel age peut on avoir des bouffées de chaleur